:: Ayat 10 ::

10.gif (1527 bytes)

"Di dalam hati mereka terdapat penyakit, lalu Allah menambah mereka dengan penyakit, dan mereka akan menerima azab yang pedih, karena sebelum ini mereka selalu berbohong".


Menurut Al-Quran, jiwa manusia, sama sebagaimana tubuhnya, kadang-kadang terkena penyakit, yang jika tidak diobati akan semakin parah dan terus berkembang sampai suatu saat, kemanusiaan orang itu pun akan musnah pula. Kemunafikan atau nifaq adalah penyakit jiwa yang paling berbahaya yang mengancam jiwa dan hati kita semua. Manusia yang sehat tidak memiliki lebih dari satu wajah, sementara antara lahir dan batinnya terdapat keserasian yang baik dan sempurna. Lidahnya mengatakan hal-hal yang ada di dalam hatinya, dan tingkah lakunya sesuai dengan pikiran-pikirannya. Tetapi jika tidak demikian, maka jiwa telah menjadi sakit dan terkena penyimpangan.

Penyakit nifaq mempersiapkan lahan yang subur bagi penyakit-penyakit jiwa lain, seperti kikir, dengki dan tamak. Dan bagaikan akar-akar penyakit kanker ia akan semakin menghujam di hati dan jiwa si munafik. Al-Quran menyebut sumber utama yang menumbuhkan penyakit nifaq ini ialah watak suka berbohong dan akan berkembang terus bersamanya. Tentu saja bohong tidak terbatas hanya pada lidah.

Suatu perbuatan pun, yang dilakukan tidak sesuai dengan akidah seseorang (dengan tujuan dan niat jahat kepada pihak lain) juga merupakan kebohongan perbuatan. Bangkai binatang yang terjatuh ke dalam air, lalu menebarkan bau tak sedap, setiap kali hujan menyiraminya, bukannya hujan tersebut menghapus polusi yang ditimbulkan oleh bangkai tersebut, tapi hujan itu justru semakin menyebarkannya.

Nifaq bagaikan bangkai, yang jika bersemayam di dalam hati manusia, setiap petunjuk yang datang dari Allah SWT, meskipun berupa rahmat, namun bukannya menerima petunjuk tersebut, seorang Munafik hanya menunjukkan kepura-puraan dan riya', sementara penyakit nifaqnya semakin parah. Nifaq memiliki makna yang luas yang mencakup segala sikap mendua diantara perkataan dan perbuatan, lahir dan batin. Makna seperti ini kadang kala juga muncul dari seorang Mukmin; seperti riya' dan sikap pamer dalam melaksanakan ibadat. Artinya, ia melakukan ibadah dan perbuatan-perbuatan baik lainnya adalah karena selain Allah. Maka yang demikian ini pun termasuk sejenis nifaq.

Rasulullah SAWW bersabda: "Tiga sifat jika salah satunya terdapat pada seseorang maka ia adalah seorang Munafik, meskipun ia berpuasa, melakukan salat dan menganggap dirinya sebagai seorang Muslim. Tiga sifat tersebut ialah khianat dalam memegang amanat, dusta ketika berbicara dan ingkar janji".

Berikut ini beberapa poin yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari ayat
yang telah kita pelajari di atas:

1) Nifaq adalah penyakit jiwa. Dan Munafik bagai seorang yang sakit,
tidak sehat dan tidak pula mati. Bukan Mukmin bukan pula Kafir secara
nyata.

2) Nifaq berkembang bagaikan penyakit kanker, yang jika tidak segera
diobati akan menguasai seluruh wujud manusia dan sifat-sifat
kemanusiaannya.

3) Sumber penyakit nifaq, ialah sifat dusta, dan berdusta adalah perbuatan
yang biasa dilakukan oleh orang Munafi
k.

0 Comments:

Post a Comment